Kamis, 13 Oktober 2011



TANAMAN OBAT UNTUK PENGOBATAN BATU GINJAL
            Pada dasarnya, konsep pengobatan dengan tanaman obat untuk gangguan batu ginjal sama dengan medis. Sama – sama bertujuan gar batu yang ada diginjal maupun disaluran kemih dapat hancur dan luruh bersama air kemih. Selain menghilangkan batunya, biasanya ramuan herbal dilengkapi dengan herbal lain yang berfungsi untuk mengatasi gangguan pengikut batu ginjal. Penanganan tersebut meliputi infeksi atau peradangan, rasa sakit ( nyeri ), dan pendarahan.
            Walaupun demikian, pengobatan tanaman obat tidak dapat berdiri sendiri sehingga masih diperlukan bantuan medis. Utamanya menyangkut identifikasi gejala yang dirasakan dan kepastian menderita batu ginjal atau tidak. Untuk mengetahuinya perlu pemeriksaan rontgen atau CT scan pada daerah yang sakit ( pinggang ). Jika benar terdapat batu pada ginjal, ureter, atau kandung kemih baru dilakukan pengobatan dengan mengguakan tanaman obat yang memiliki efek mengatasi batu ginjal.     
            Umumnya, ramuan herbal terdiri dari beberapa campuran tanaman obat yang memiliki efek tertentu. Berikut ini keunggulan tanaman obat dalam mengatasi gangguan batu ginjal.
1.        Penghancur batu ( antilitik )
Utamanya dalam ginjal, saluran kemi, atau kandung kemih terdapat batu – batu yang ukurannya relatif besar. Dengan ramuan herbal diharapkan batu hancur, kemudian keluar bersama air kencing. Pemakaian tanaman obat penghancur batu harus hati – hati. Karena sifatnya keras maka digunakan dosil kecil. Pemakaian ramuan tanaman obat kadang menimbulkan efek pendarahan pada dinding saluran kencing karena goresan bat tersebut. Oleh karena itu, saat kencing bisa keluar darah dan disertai rasa sakit atau nyeri.

2.        Peluruh batu
Ramuan tanaman obat diberikan jika hasil rontgen menunjukkan batu didalam ginjal atau saluran kencing relatif kecil atau bahkan lembut. Oleh karena itu, cukup diberikan tanaman obat yang kerjanya tidak begitu keras ( hannya meluruhkan batu ). Umumnya, tanaman yang berefek peluruh batu juga berkasiat memperbanyak atau memperlancar air seni. Akibatnya, kantong penyimpanan air seni dibersihkan dengan syarat banyak minum air putih.
3.        Anti inflamasi ( peradangan )
Gangguan batu ginjal kadang menimbulkan peradangan di saluran kemih, oleh karena itu ramuan tanaman obat perlu dilengkapi dengan anti-peradangan.
4.        Anti infeksi ( anti biotik )
Pemberian tanaman berefek anti biotik tergantung gejala yang dirasakan. Namun sebagai antisipasi, tidak ada salahnya disertakan pada ramuan tanaman obat karena sifatnya yang aman.
5.        Anti demam ( anti piretik )
Pemberian tanaman anti demam hanya diberikan jika ada gejala demam dan menggigil.
6.        Penghilang rasa sakit ( analgesik )
Pada kebanyakan kasus batu ginjal, penderita sering mengalami rasa sakit dan bahkan ada yang sangat sakit. Tanaman penghilang rasa sakit perlu diberikan beserta ramuan tanaman obat utama.
7.        Menghentikan pendarahan
Jika gangguan batu ginjal disertai pendarahan saat buang air kecil maka ramuan tanaman obat dapat dicampur dengan tanaman yang berefek menghentikan pendarahan.

2.1  KARAKTERISTIK TANAMAN OBAT BATU GINJAL
Tempuyung
Nama latin tempuyung yaitu Sonchus arvensis L. Nama daerahnya, yaitu jawa : jombang, J. Lalakina, galibug, lempung, rayana ( sunda ), tempuyung ( jawa ).
Sifat dan Kandungan Kimia
Tanaman tempuyung mengandung kalium, flafonoid, taraksasterol, inositol, silika, alfa laktuserol dan beta laktuserol. Sifat tanaman ini, yaitu dingin dan agak pahit sehingga cocok masuk meridian ginjal, peluruh air seni  ( diuretik ), anti demam, dan penghilang bengkak.
Bagian Tanaman Yang Digunakan
Seluruh bagian tanaman tempuyung dapa digunakan atau dianfaatkan sebagai obat. Terlebih daunnya yang memiliki khasiat tinggi untuk pengobatan.
Konsep Pengobatan
Tempuyung termasuk tanaman penting untuk batu ginjal dan kencin batu, ini disebabkan sifatnya yang dapat menghancurkan ( meluruhkan ) batu dalam ginjal dan memperlancar buang air kecil.
Khasiat Tempuyung
            Karena kandungan kimia tanama tempuyung yang sangat beranekaragam maka khasiatnya tidak hanya tebatas untuk pengobatan batu ginjal. Herba ini juga baik untuk mengobati rematik ( gout ). Wasir ( ambeien ), darah tinggi ( hipertensi ), radang usus buntu, radang payu dara, bisul, memar, dan luka bakar. Sehingga dengan demikian tempuyung dapat digunakan pada seseorang yang terkena penyakit komplikasi, akan tetapi tetap sesuei dengan rujukan dari ahli herba.
Efek Farmakologis 
Pada khasus penyakit ginjal, senyawa kalium yang merupakan kandungan dari tanaman tempuyunglah yang berkhasiat mengobati batu ginjal karena mempunyai efek penghancur batu, peluruh air seni / diuretik , dan anti radang ( anti inflamasi ). Diketahui bahwa pada kadar infus tumpuyung 0,5%, 1%, dan 2,5% sangat berefek tinggi dalam melarutkan batu ginjal ( Agus Tri Cahyono, FF UGM, 1990 ). Dengan demikian dapat diartikan bahwa sangat sedikit bahan dari tempuyung yang diperlukan untuk pengobatan batu ginjal tersebut.
2.2  Meniran
Nama latin Phylanthus urinaria Linn atau Phylantus niruri Linn. Nama daerahnya, yaitu Jawa : meniran merah, meniran ijo, memeniran ( sunda ), meniran ( jawa ), Maluku : gosau madungi, gosau madungi roriha ( Ternate ).
Sifat dan Kandungan Kimia
Tanaman meniran ( akar, batang, dan akar ) mengandung kalium, tanin, damar, dan hipofilantin. Siat tanamanya yaitu : sejuk, astrigen, peliruh air seni, penurun demam, dan penambah nafsu makan.
Bagian Tanaman yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunaka untuk pengobatan adalah : akar, batang, daun, dan buah ( biji ). Penggunaannya bisa dalam bentuk segar, simplisia ( kering ), atau sudah diekstrak dalam kapsul.



Konsep Pengobatan
Meniran merupakan tanama penting dan pelengkap ramuan untuk keluhan batu ginjal maupun kencing batu. Ini dikarenakan meniran memiliki efek peluruh air seni dan pereda deman.
Khasiat Menira
Meniran tidak saja baik untuk mengobati penyakit rematik ( gout ), hepatitis, radang ginjal, susah kencing, susah kencing, infeksi ginjal, infeksi saluran kemih, sariawan, radang tenggorokan, radang mata merah, sakit ayan da disentri.
Efek Farmakologis
Pada khasus penyakit ginjal, senyawa kalium yang merupakan kandungan dari tanaman tempuyunglah yang berkhasiat mengobati batu ginjal karena mempunyai efek penghancur batu, peluruh air seni / diuretik , dan anti radang ( anti inflamasi ).
2.1.2 DETERMINASI
2.1.2.1 Tempuyung
clip_image002
Kingdom
:
Plantae
Divisio
:
Magnoliophyta
Classis
:
Magnoliopsida
Sub Classis
:
Asteriidae
Ordo
:
Asterales
Familia
:
Asteraceae
Genus
:
Sonchus
Species
:
Sonchus arvensis

Tempuyung tumbuh liar ditempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti ditebing – tebing, tyepi saluran air atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tanaman tumbuhan obat. Tumbuhan ini bisa ditemukandidaerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 – 1650 m dpl.
Terna tahunan, tegak, tinggi 0,5 – 2 m, mengandung getah putih dengan akar tunggang yang kuat. Batng berongga danberusuk. Daun tunggal, bagian bawah berkumpul pada bagian bawah membentuk akar roset. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 – 8 cm, lebar 3 – 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga berbentuk lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan dan berseling. Perbungaan berbentu bonggol yang tergabung dalammalai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecoklatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknyamemanjang, sekitar 4mm, pipih, berambut, coklat kekuningan.

2.1.2.2 Meniran

meniran
Sinonim : Phylanthus Alatus, P. Cantonensis, P. Echinatus, P. Lepidocarpus, P. Leprocarpus
Familia : Euphorbiaceae
Batang basah: hidup 1 tahun,tak berbulu acapkali berbatang banyak dan kuat tidak bundar, hijau ( batang merah ), tinggi 30-40 cm, tidak dipelihara, ditempat yang banyak batunya dan dipadang rumput sampai 1000 m diatas permukaan laut.
Bunga : diketiak daun, berseling, dalam 2 baris pada dahan, hingga kelihatan seakan – akan hanya didaun bersirip,. Pada pangkal anak daun terda[pat daun pelindung dua selaput, bunga betina adalah tunggal, dipangkal. Bungga jantan berdua atau bertiga  diujung dahan.
Buah : buah kotak, berduri temple pendek, berkatup tiga, buah pecah, rata.
Kulit sari dari meniranmempunyai bahan.
Anak daun : berbulu mata pendek ditepinya.




PEMBAHASAN


3.1   Batu Ginjal

Ginjal merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam upaya mempertahankan sistem keseimbangan dalam tubuh. Bila terjadi endapan pada ginjal, maka fungsi ginjal akan terganggu. Fungsi ginjal sangat kompleks dan vital meliputi filtrasi, ekskresi, sekresi, dan hormonal, yang semuanya berlangsung secara simultan melalui mekanisme pengaturan sendiri (Homeostasis). Karena itu, jika ginjal terganggu, berarti masalah kesehatan yang serius tengah menghadang.
            Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis). Batu ginjal terbentuk akibat kelebihan garam dalam aliran darah yang kemudian mengkristal dalam urin. Ukuran batu ginjal berbagai macam dari yang kecil, sedang sampai besar. Jika pecah kecil dapat menyebabkan sakit yang sangat hebat ketika keluar dari ginjal menuju saluran kemih dan dapat menyebabkan luka ringan dan infeksi pada dinding saluran kemih.
Batu ginjal lazimnya terjadi karena pembentukan zat penyusun batu lebih banyak ketimbang yang dilarutkan. Itu terjadi karena adanya factor yang menyebabkan kristalisasi dari zat-zat itu dan kelainan yang menyebabkan kristal-kristal berkumpul menjadi satu.
Biasanya batu yang terdapat dalam saluran kemih berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, atau campuran dari senyawa itu. Gejala penderita batu kandung kemih adalah adanya rangsang sakit pada waktu buang air seni, serta di dalam air seni terdapat batu halus, sehingga menimmbulkan bercampurnya air seni dengan darah. Hingga saat ini pengobatan konvensional untuk batu kandung kemih masih belum memuaskan. Jalan keluar dengan pembedahan maupun pemecahan batu menggunakan teknologi modern masih mahal. Karena itu, boleh saja memilih jalur alami dengan menggunakan beragam ramuan herbal.
Beberapa penelitian in vivo (di dalam tubuh hidup) maupun in vitro (di laboratorium) juga telah dilakukan terhadap beberapa tanaman obat yang memiliki manfaat peluruh air seni dan penghancur batu kandung kemih. Penelitian in vitro membuktikan, infus daun tempuyung dapat melarutkan kolesterol, kalsium okslat, dan asam urat ginjal (Widodo, 1987). Beberapa penelitian in vivo (di dalam tubuh hidup) maupun in vitro (di laboratorium) juga telah dilakukan terhadap beberapa tanaman obat yang memiliki manfaat peluruh air seni dan penghancur batu kandung kemih. Penelitian in vitro membuktikan, infus daun tempuyung dapat melarutkan kolesterol, kalsium oksalat, dan asam urat ginjal (Widodo, 1987).
Gejala
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu di jaringan baru bergejala kalau sudah menekan saluran ginjal yang membuat aliran urin tersumbat. Lain dengan batu di saluran ginjal. Gejala batu muncul jika ukuran batu sudah lebih besar dari saluran ginjal sehingga aliran urin di ginjal tersumbat. Nyeri di pinggang menjalar ke perut bawah, kemaluan, dan paha sebelah dalam. Bisa juga disertai demam, mual sampai muntah, selain nyeri kepala.
Batu ureter membuat penderita merasakan nyeri kolik yang sangat dahsyat pada saat batu dari ginjal gagal melewati pipa ureter. Batu yang tersangkut di ureter menimbulkan luka bagai disilet. Ureter berdarah dan kencing berwarna merah air daging. Kebanyakan batu ureter spontan lolos keluar. Waktu kencing terasa ada yang mengganjal, mendadak nyeri hebat, lalu ada yang mencolot keluar, disusul dengan kencing berdarah. Besar batu umumnya sebiji kedelai.
Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
Diagnosa
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.
Bila batu ginjal itu masih kecil sehingga bisa diusahakan untuk dikeluarkan bersama air seni, maka digunakan obat diuretik pelancar pengeluaran urine. Namun, kalau batunya sudah membesar, obat penghancur batu pun mulai diperlukan. Kalau batu ginjal itu terdiri atas garam karbonat, obat penghancurnya dipilih yang di dalam ginjal bisa menjadi asam sehingga senyawa karbonatnya hancur atau larut. Terkadang pula, dalam kasus yang disertai adanya luka, penyembuhan pasien penderita batu ginjal memerlukan obat yang di dalam urine bersifat antibakteri. Luka tersebut terjadi karena batu telah merusak ginjal yang ditandai dengan adanya darah dalam air kencing.
Bila diameter batu ginjal lebih besar lagi, penyembuhan bisa dengan melakukan pemecahan batu menggunakan sinar laser atau gelombang kejut ultrasonik. Kalau upaya-upaya tadi belum membuahkan hasil, tindakan operasi pengangkatan batu biasanya dilakukan sebagai langkah akhir yang radikal. Ini pun tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah karena setelah operasi dilakukan, batu ginjal masih mungkin muncul lagi.
Terdapat empat jenis batu kemih yaitu batu cysteine, batu urate, oxalate dan batu campuran. Jenis batu ditentukan oleh pola geografis tempat orang tinggal dan mengkonsumsi air minum, selain oleh pola epidemik batu. Jika air minum banyak zat kapurnya, pada kebanyakan penduduk pesisir misalnya, sekalipun tidak berbakat atau punya bawaan kena batu, kemungkinan kena kencing batu lebih besar.
Sebaliknya yang minum air mineral pun bisa kena kencing batu jika metabolisme zat kapur tubuh terganggu. Pada penyakit kelenjar anak gondok (parathyroid), dan penyakit bawaan saluran ginjal, zat kapur membanjir di urin. Zat kapur di urin mengendap menjadi kristal calon batu.
Setelah sekian tahun, kristal membentuk batu kemih. Awalnya batu terbentuk di ginjal. Kristal batu bisa langsung turun ke kandung kemih membentuk batu buli-buli atau bisa juga batu turun setelah berbentuk batu ginjal.Pembentukan batu kemih bukan proses satu-dua bulan, melainkan bertahun-tahun. Tergantung seberapa besar kandungan zat pembentuk batu dalam urin, volume minum harian, pernah tidaknya kekurangan cairan untuk waktu lama, riwayat infeksi saluran kemih, dan apa punya kebiasaan suka menahan kencing. Kurang minum, sering berpuasa, keseringan mencret dan muntah, sering anyang-anyangan, hobi menahan kencing, adalah faktor-faktor yang mempercepat dan mempermudah terbentuknya batu kemih. Selain itu vitamin D dan zat kapur yang berlebih di dalam tubuh juga meningkatkan risiko pembentukan batu.
Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.


Pencegahan

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.


















PENUTUP
4.1 RANGKUMAN
Penyakit batu ginjal merupakan suatu penyakit yang dikarenakan adanya suatu pengkristalan pada saluran batu ginjal. Penyakit ini bisa timbul karena beberapa faktor, antara lain : genetika ( bawaan ), makanan dan aktivitas sehari – hari. Gejal penyakit ini hanya akan terasa apabila Kristal batu sudah berukuran besar, sehingga pada umumnya penderita tidak akan menyadari bahwa dirinya menderita batu ginjal ketika ukuran batu ginjalmasih lembut seperti pasir atau kecil. Akan tetapi untuk menghindari atau mencegah penyakit tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal antara lain: tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung kalsium, memperbanyak mengonsumsi air putih minimal satu hari 1 liter, dan selalu membiasakan diri dengan hidup sehat ( aktivitas, kebiasaan sehari – hari, olah raga ).
Akan tetapi untuk seseorang yang telah menderita penyakit batu ginjal ini dapan dilakukan pengobatan dengan terpi tanaman obat asli indonesi, diantanya adalah tempuyung ( Sonchus arvensis L. ) danmeniran ( Phylantu niruri ). Dengan tanaman ini Kristal batu ginjal yang telah terbentu dengan berangsur – angsur dapat dilebur dan dikeluarkan bersama urin. Keunggulan dari tanaman obat adalah tanamanini dapat diperoleh dengan mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal,yang lebih penting dalam pengolahan tanaman ini untuk siap digunakan sebagai obat peluruh batu ginjal dapat dilakukan oleh setiap orang dengan catatan sesuai dengan resep yang telah ditentuka oleh ahli tanaman obat ( herbalis ). Akan tetapibukan mengeyampingkan medis, karena tanpa bantuan medis tidak dapat mengetahui dengan pasti keluhan atau penyakit yang dialami oleh pasien. Dengan demikian diharapkan dapat menurunkan tingkay motilitas akibat penyakit batu ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar